Siapkah Masyarakat KALBAR Melakukan Competitive Advantage dan Menjadi The Winners Dalam Area ASEAN Economic Community ?

Oleh : Tubagus Wahyudi
Universitas Tanjungpura Pontianak

wahyudi.tubagus2@gmail.com

Pembentukan MEA atau Masyarakat Ekonomi Asean dilakukan melalui empat kerangka strategis, yaitu pencapaian pasar tunggal dan kesatuan basis produksi, kawasan ekonomi berdaya saing, pertumbuhan ekonomi yang merata dan terintegrasi dengan perekonomian global, Sesuai dengan VISI dari Asean Community ini adalah tidak lain untuk mengintegrasikan negara-negara di Asean dalam mendorong terciptanya kekompakan, kesamaan visi satu tujuan, kesejahtraan bersama, dan saling peduli diantara negara-negar di kawasan Asia Tenggara.
Komitmen untuk mencapai Masyarakat Ekonomi Asean 2015 telah di tanda tangani oleh pimpinan Negara Asean pada Asean Summit ke 13, 20 November 2007 di Singapura. Dengan penandatangan tersebut indonesia bersama-sama sembilan negara lainya telah menyutujui untuk mencapai integrasi ekonomi regional sehingga Asean menjadi pasar tunggal dan kawasan produksi. Lima pilar penguatan yang di lakukan dari sisi ekonomi, yaitu aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan lebih bebasnya aliran modal diimplementasikan secara bertahap sesuai jadual strategis yan telah disetujui bersama-sama. Hal ini menjadi tantangan dan peluang tersendiri untuk masyarakat indonesia, tetapi sebelum mengahadapi tantangan tersebut, ada beberapa yang masih dipertanyakan mengenai kesiapan Pemerintah untuk menghadapi tantangan dan peluang ini:
§  Bagaimana kesiapan pemerintah dalam menghadapi integrasi ekonomi global di 2015 tersebut.?
§  Apa saja yang telah pemerintah lakukan ?
§  Apakah Indonesia bisa mendapatkan manfaat dari perluasan pasar dan basis produksi ini atau hanya sebagai penonton ?
§  Sisi sektor manakah yang akan mejadi unggulan masyarakat Indonesia ?
§  Bagaimana dengan kesiapan pemuda untuk menhadapai persaingan global ini ?
Jika dilihat dari sisi demografi sumber daya manusianya, Indonesia dalam menghadapi Asean Economic Community ini sebenarnya merupakan salah satu Negara yang produktif. Jika dilihat dari faktor usia, sebagian besar penduduk Indonesia atau sekitar 73% nya merupakan usia produktif. Jika kita lihat pada sisi ketenaga kerjaan kita memiliki 117,4 juta tenaga kerja (data BPS, tahun 2011).
Kondisi ekonomi Indonesia yang stabil dan mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun belakangan ini, saya menyimpulkan bahwa mengenai kesiapan Indonesia dalam menyongsong Asean Economic Community, bisa dikatakan siap, dapat dilihat dari keseriusan pemerintah dalam menangani berbagai masalah pada bidang ekonomi baik itu masalah dalam negeri ataupun luar negeri.
Selain itu, posisi Indonesia sebagai Chair dalam Asean pada tahun 2012 ini berdampak sangat baik untuk menyongsong terealisasinya Asean Economic Community. Dari dalam negeri sendiri Indonesia telah berusaha untuk mengurangi kesenjangan ekonomi, kesenjangan antara pemerintah pusat dengan daerah lalu mengurangi kesenjangan antara pengusaha besar dengan UKM dan peningkatan dalam beberapa sektor yang mungkin masih harus didorong untuk meningkatkan daya saing.
Babak baru dari kerjasama Asean tersebut tentunya berimplikasi langsung pada strategi dan kebijakan pembangunan nasional. “Ibarat meghempaskan kayu dalam genangan air”.
Bagaimana Dengan Kesiapan Masyarakat KALBAR  ?
Kalimantan barat adalah salah satu provinsi yang berbatasan langsung dengan salah satu dari anggota Asean, sehingga akan menjadi tantangan tersendiri untuk masyarakat Kalimantan Barat dalam menghadapi Asean Economic Community 2015. Dengan adanya kondisi tersebut, masyarakat KALBAR harus berupaya supaya mampu bersaing untuk menghadapinya, guna menjaga kredibilitas nasional.
Kehadiran Asean Community Tahun 2015, dan berbagai dinamika social , harus kita sikapi dengan matang. Untuk itu pemerintah daerah, pengusaha dan pelaku bisnis, serta segenap pemangku kepentingan, harus lebih menyiapkan diri dari sekarang. Sebab implementasi sebagaimana yang akan terbentuk, justru dapat menjadi bumerang bagi kita sendiri bila kita tidak siap dan tidak memiliki daya saing yang cukup.
“Ryadi Wirawan memaparkan, kita tidak usah sibuk membuat pembatasan diri. Yang paling  penting adalah menyiapkan sumber daya manusia (SDM)nya, bagaimana agar mereka qualified, sehingga masyarakat kita bisa bersaing dengan SDM dari negara-negara Asean yang lain.”ucap dosen FE UNTAN sekaligus eksportir ini (15/11/2012)
Selain menyiapkan masyarakat berdaya saing tinggi, Kalimantan Barat perlu membangun infrastruktur. Kelengkapan infrastruktur diperlukan untuk menekan biaya logistik dan transportasi yang dapat melemahkan daya saing kegiatan ekonomi dalam masyarakat, ”ucap beliau
Lebih jauh, Dian Patria salah satu pengamat ekonomi Kalimantan Barat yang ditemui dikediamananya (17/11/2012), mengatakan  untuk memperkuat pasar domestik, arah pembangunan nasional perlu direposisi agar lebih fokus ke industri pertanian dan manufaktur. Saat ini, ada mata rantai yang hilang (missing link) dalam pembangunan ekonomi nasional.
"Sebelum membangun sektor jasa dan ekonomi kreatif, kita mestinya membangun sektor pertanian,  manufaktur dan birokrasi terlebih dahulu. Padahal, menurut beliau, di sektor pertanian dan manufaktur itulah jantung perekonomian lokal berada, walaupun harus diikuti oleh sektor lain. Karena sektor pertanian dan industri manufaktur menyerap tenaga kerja paling banyak. "Hitam-putih perekonomian nasional juga ada di kedua sektor ini. Sektor pertanian berkaitan langsung dengan ketahanan pangan, dan industri manufaktur berkaitan dengan kebutuhan sandang, papan, dan kebutuhan pendukung lainnya. Sedangkan birokrasi sangat penting untuk kelancaran proses perkonomian lokal, karena indonesia merupakan Hiht Cost Economic terutama dalam segi Birokrasi yang menguras waktu dan biaya," papar beliau.
Bila pemerintah, pengusaha, dan segenap pemangku kepentingan bersatu dalam menghadapi integrasi ekonomi Asean, niscaya kita akan tampil sebagai pemenang. Kita harus optimistis bahwa Masyarakat Ekonomi Asean adalah sebuah peluang emas, bukan ancaman yang perlu ditakuti.





Comments

Popular posts from this blog

Ngaca donk

SO COOL