GO TO WEST BORNEO



GO TO WEST BORNEO

Part 1

Alhamdulillah namaku tertera di papan pengumuman sebagai salah satu siswa yang lulus ujian nasional dengan nilai di atas rata-rata. Setelah lulus aku dan teman-temanku medaftar ke universitas ternama di Banten.sebulan kemudian pengumuman penerimaan mahasiswa pun keluar namun apa yang terjadi di luar dugaanku, namaku tidak tercantum sebagai salah satu mahasiswa yang diterima di Universitas tersebut. Kutundukkan wajah untuk menutupi kekecewaan berat. Aku  merasa ALLAH tidak adil, pada saat itu hatiku merasa hancur. Rasa sedih dan tidak percaya menjadi satu. Aku tidak percaya teman-temanku lolos di Universitas yang aku dambakan sedangkan aku tidak. Aku pun mengurung




diri di kamar selama beberapa hari.
Seiring berjalannya waktu, aku pun  mulai bisa menerima kenyataan, aku mengungkapkan keinginanku untuk merantau ke pulau kalimantan tepatnya kota pontianak. Kota pontianak sebagai tujuan perantauanku karena aku  sangat menyukai pelajaran sejarah. Saat aku duduk di sekolah menengah atas negeri pandeglang di banten, guru ku menceritakan tentang daerah-daerah perbatasan dan tugu khatulistiwa sebagai lambang daerah equator. Satu hal yang membuatku kagum adalah peristiwa kulminasi di kota tersebut. Cerita itu sangat membekas di ingatanku. Namun keinginanku ditolak oleh umi dan kakakku, mereka menganggap pendidikan di pulau jawa jauh lebih baik di bandingkan dipulau kalimantan. Ini kedua kalinya aku merasa prustasi karena keinginanku tidak tercapai lagi. Dan aku memutuskan pergi keluar kota untuk menghilangkan stres walaupun umiku tidak mengizinkanku karena pada saat itu bertepatan dengan bulan ramadhan. tapi aku tetap memaksa untuk pergi, setelah aku hendak pulang dari luar kota aku mengalami kecelakaan,pada saat kecelakaan, aku terseret motor sejauh 50 meter, dan pada saat itu juga badanku terasa lemas dan dan tak mampu berdiri. Dan yang paling megejutkan, ketika aku mencoba membuka kedua mataku dan memncoba berdiri, aku melihat banyak sekali yang berpakian putih-putih. Aku mengira aku sudah meninggal yang di hampiri malaikat,karena di kelilingi makhluk yang berpakaian putih. Akan tetapi Aku merasa  bersyukur ketika aku benar-benar sadar, teranyata meraka adalah masyarakat setempat yang berpakain baju koko putih2 dan mukena putih2 ,yang baru selesai melaksanakan shalat trawih di mesjid dekat tempat keadjian aku kecelakaan.
Selama 6 bulan aku hanya bisa berbaring dan dua bulan aku belajar jalan, karena pada saat itu aku mengalami kelumpuhan di kaki kanan.dan aku sadar, ini terjadi karena aku tidak menuruti perintah umiku. Selama sakit aku pergunakan waktuku untuk membaca buku-buku sejarah. karena keinginanku untuk merautau ke Kalimantan untuk melanjutkan kuliah disana dan belajar mandiri untuk mengurangi beban orang tua. setelah benar-benar sembuh aku membicarakan keinginanku lagi ke umiku. Dan Alhamdulillah aku di restui untuk merantau. Seminggu kemudian sebelum aku pergi merantau aku di bekali uang yang cukup banyak oleh umiku, akan tetapi secara diam-diam aku hanya mengambil 500 ribu saja untuk bekal, dan sisanya aku simpan di atas bantal kamar umi, hal ini kulakukan karena aku tidak mau membebankan umi. aku berencana ke plabuhan tanjng periuk untuk naik kapal, karena ku tau pada saat itu harga tiket sebesar 250 ribu, dan sisanya unuk bekal makan.akan tetapi aku salah melihat jadual keberangkatan kapal, aku tiba hari rabu,Ternyata kapal berangkat hari jum’at. Pada saat itu aku benar-benar kebingungan, dan aku berdo,a “ya allah jika ini yang terbaik untuk aku jalani,berikanlah kemudahan jalan untuk melangkahkan kaki, akan tetapi jika ini kedepanya buruk bagiku persulitlah langkahku ini”. Setelah berdoa, aku kembali ke travel tempat dimana aku membeli tiket, aku berencana untuk menukarkan tiket kapal, walaupun aku tidak tau itu bisa atau tidak di tukar. Tapi Alhamdulillah semuanya lancar, tiket kapalku di tukar dengan tiket pesawat, dan tidak di potong sepeserpun, aku hanya menambah uang 180 ribu karena pada saat itu harga tiket hanya 430 ribu.

 

Aku langsung bergegas menuju bandara, dan hari rabu jam 18.05 aku sampai di bandara padahal keberangkatan pesawat hari kamis jam 6.15. Aku berpikir sejenak, tidak apa-apa aku tinggal di bandara 1 malam, dari pada aku harus menginap di plabuhan 2 hari menunggu hari jum’at”. Selepas shalat  magrib aku duduk temenung dan perut sangat lapar, karena waktu itu di badara uangku sisa 4000 rupiah, dan tidak cukup untuk beli nasi. Tapi subhanallah sekali allah membrikan petolongan, waktu itu ada seorang ibu menghampiriku dan menawarkan makanan, Padahal tidak mengenal ibu itu.
1 malam aku lalui, tepat

stelah chek in aku masuk ruang tunggu sriwijaya klo gak salah ruangan B6,,dah masuk,,tpi aku terkejut bangt..aku kira salah masuk soalnya pas di ruang tunggu banyak orang china, aku  kira salah masuk pesawat eehh ternyata gk.
terus dah nyampe bandara supadio aku ngrasa bingung mau kemana lagi
klo gak salah tiba di supadio jam 8.25 aku terus diam and mikir sampe sore jam 4 dan allah membrikan pertolongan lagi, ada seorang supir taxi yang dari pagi memperhatikanku.
dia menhampiri dan terus ngajak ku kerumahnya ternyata dia punya kosan, selama 2 minggu aku tinggal di rumah dia.


Comments

  1. ada yang salah tu dicerita akhir nya.. bukan dijemput ma taxi deh kayag nya sog2'an ni ...
    yang di akhir cerita opini tu...

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima Kasih telah mengunjungi Blog saya

Popular posts from this blog

Ngaca donk

SO COOL